Use Color to Bring your Book Cover to the Next Level

Color is evocative. It taps right into our emotions. When people see certain colors they start to have an emotional response without any consent from the conscious mind. This is why color is so…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Be Paragonian

Kalo diinget awal kenal paragon ketika OSKM saat Bu Nur mengisi seminar, saya takjub ternyata seorang lulusan farmasi saya kira hanya sebagai apoteker ternyata bisa dan bahkan mendirikan perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia. Kekaguman itu berlanjut saat kuliah dimana paragon lekat dengan acara atau kegiatan CSR entah itu beasiswa, santunan dll.

Lalu berlanjut ketika awal tingkat empat ada bukaan paragon untuk final year, awalnya iseng aja niat coba-coba test psikotes agar kebiasaan nanti saat cari kerja habis lulus. Aku dan gengku iseng daftar tuh namun beruntung nya aku yang lolos hingga tahap akhir. Perjuangan menuju tahap akhir pun ga semudah itu fergusooo…, inget dulu pas psikotest online di bandung posisi padahal masih di cianjur, dengan melewati gelapnya citatah mencari pensil HB dan penghapus buat test psiotest pagi hari. Keesokan harinya, clingak clinguk cari kantor paragon bandung, dan akhirnya pencarian berhenti di depan gerbang biru raksasa. Sebagai tempat melamar kerja pertama, aku sangat merasa dimanusiakan saat di sana, dari pelayanan, kebersihan bahkan dikasih makan, i think ini perusahaan service ke pelamar yang belum tentu jadi pegawainya aja bagus banget apalagi kalo dah jadi pegawai.

Lanjut step by step, and the end keterima, padahal belum lulus tuh wisuda aja belum, tapi alhamdulillah dapet keringanan untuk bisa on board saat setelah wisuda. Suatu kebanggan h+1 wisuda langsung cawww kerja, ga pake waktu nganggur lagi (oiya btw paragon adalah perusahaan pertama aku lamar dan sampe sekarang aku belum pernah daftar perusahaann lain lagi :v). Dan on boardku pertama di palembang dimana gara-gara paragon aku bisa naik pesawat pertama kali hahaha.

Time skip, dari sejak on board sampe sekarang, at least 10 bulan be paragonian, aku merasakan dunia kerja yang WORK LIFE BALANCE, yaaa walaupun sejujurnya aku gabisa banding-bandingakn dengan perusahaan lain karena belum pernah kerja di tempat lain, tapi denger2 dari orang yang pernah kerja di perushaan lain, paragon ini tempat nyaman buat bekerja entah dari lingkungan, value, dan orang-orangnya. Oiya di paragon ini aku sebagai Area Sales Manager, yang udah melalang buana dari sumateta hingga kini megang area sulawesi utara, dari yang awalnya takut naik pesawat sampe menjadikan bandara itu kos kedua.

At the end, menjadi paragon adalah sisi terbaikku saat ini, menjadi paragon adalah rezeki yang ga bisa disia-siakan, dan menjadi paragon adalah nikamat.

#SalamParagon
#ParagonianStory
#IamParagonian
#InnovationForTheGreaterGood

Add a comment

Related posts:

The Power of the Poo Plant

One of the many conveniences experienced by developed countries is effective sewage management. Anyone can flush a toilet or drain a sink, and the waste is out of sight and therefore out of mind…

Kagame Has Struck a Deal With Denmark to Turn Rwanda into an Offshore Centre of Asylum Seekers

What happened to Denmark, a country known for championing human rights and global citizenship? Denmark is now among the rich countries stripping asylum seekers of their right to have their claims…